Analisis Cerpen 'Gembok' kompas
Analisis Cerpen "Gembok" oleh Rahmad Darmajat J. Samudro Gembok Cerpen Desi Puspitasari ( Media Indonesia , 1 Februari 2015) (Foto oleh Henk Mohabier dari Pexels ) “FRAU Wiechert?” “Ja.” Wiechert terjaga karena suara berisik. Suara langkah kaki tergesa menaiki tangga. Pintu dibuka, pertanyaan-pertanyaan, tetangga sebelah banyak bicara dengan setengah menangis. Perkataannya tidak jelas sehingga polisi mengulang jawaban untuk memastikan kebenaran. Wiechert menggeram, bangkit dari tidur, tersaruk meraih sisa kopi semalam. Ia memperhatikan pekerjaan yang belum rampung. Mesin ketik dengan sehelai kertas berisi separuh tulisan teronggok diam. Semalam otaknya mampat dan punggungnya yang terlalu letih butuh istirahat.