Perilaku Menyontek Mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

PERILAKU MENYONTEK MAHASISWA
PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
KELAS C 2014
Rahmad Darmajat J. Samudro
2016



A.    Latar Belakang
Pendidikan di Indonesia saat ini menerapkan sistem evaluasi hasil belajar terhadap materi yang telah diberikan saat kegiatan belajar mengajar dengan cara mengadakan ujian. Ujian adalah suatu alat atau prosedur yang sistematis dan objektif untuk memeroleh data-data atau keterangan-keterangan yang diinginkan mengenai seseorang dengan cara yang boleh dikatakan tepat dan cepat. Berkaitan dengan pelaksanaan ujian, kecurangan yang dilakukan adalah berupa tindakan menyontek. Menyontek adalah salah satu masalah klasik dalam dunia pendidikan. Sering kita mendengar berita tentang kebocoran soal UN untuk SMP maupun SMA.
Perilaku menyontek adalah salah satu fenomena pendidikan yang sering muncul menyertai aktivitas proses belajar mengajar dalam SMP, SMA, maupun di Perguruan Tinggi. Sehingga dari beberapa anggapan orang atau pun dikalangan mahasiswa mengatakan lazim melakukan perilaku menyontek saat ujian. Perilaku menyontek tidak hanya dilakukan oleh mahasiswa yang berprestasi rendah, tetapi juga mahasiswa yangberprestasi tinggi pernah melakukannya. Survei yang diadakan oleh Wlw's Wlio among American High School Student menunjukkan bahwa mahasiswa terpandai mengakui pernah menyontek untuk mempertahankan prestasi mereka (dalam Mujahidah, Parsons et al, 2001).
Menurut hasil penelitian yang dilakukan seorang siswa SMA favorit di Surabaya terhadap teman sekolahnya dengan sampel 7 % dari seluruh siswa (lebih dari 1400 siswa). Penelitian tersebut menyebutkan bahwa, 80 % dari sampel pernah menyontek (52 % sering dan 28 % jarang), sedangkan medium yang paling banyak digunakan sebagai sarana menyontek adalah teman 38 % dan meja tulis 26 %. Uniknya ada 51 % dari siswa yang menyontek, ingin menghentikan kebiasaan buruknya tersebut (Kushartanti, dalam Musslifah, 2008).
Fenomena menyontek dapat diibaratkan fenomena gunung es. Jumlah kasus yang terungkap dan terlaporkan dalam dunia pendidikan jauh melebihi jumlah kasus yang sebenarnya terjadi dalam realitas. Oleh karena itu, sampai saat ini belum dapat ditemukan data empirik mengenai banyaknya kejadian perilaku menyontek yang dilakukan oleh siswa/mahasiswa karena fenomena perilaku menyontek termasuk kejadian yang jarang sekali terlaporkan, baik oleh sesama mahasiswa, guru maupun dosen.
Perilaku menyontek adalah perilaku yang berakibat buruk untuk waktu jangka pendek dan jangka panjang bagi diri pelajar dan bangsa (Martiningrum). Pelajar atau mahasiswa yang sering menyontek akan terbiasa mengambil jalan pintas untuk mencapai tujuannya dan setelah terjun kedunia kerja maka akan melakukan hal yang sama yaitu suka mencari jalan pintas untuk memenuhi tujuannya. Jika saja mahasiswa dilingkungan kampus – proses pembelajaran – melakukan tindakan yang tidak jujur, maka saat bekerja apakah menjadi guru, dosen, anggota DPR, menteri, atau bahkan Presiden sekalipun akan mudah melakukan ketidakjujuran, korupsi, dan lain-lain.
Perilaku menyontek dapat diperoleh dari aspek perilaku itu sendiri dengan mengambil Teori Perilaku Terencana (Theory of Planned Behavior) yang dikemukakan oleh Kushartanti (dalam Azwar, 2003), yaitu: a) Intensi perilaku, yaitu keyakinan-keyakinan bahwa perilaku akan membawa kepada hasil yang diinginkan atau tidak diinginkan. b) Norma subjektif, yaitu keyakinan mengenai perilaku apa yang bersifat normatif (yang diharapkan oleh orang lain) dan motivasi untuk bertindak sesuuai dengan harapan normatif. c) Perilaku kontrol, yaitu pengalaman masa lalu dan perkiraan individu mengenai seberapa sulit atau mudahnya untuk melakukan perilaku yang bersangkutan.
B.     Rumusan Masalah
Penelitian yang bermaksud mengetahui perilaku menyontek yang dilakukan oleh mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia kelas C 2014 dalam Ujian Tengah Semester (UTS) ataupun Ujian Akhir Semester UAS.
C.    Tujuan Penelitian
penelitian ini bertujuan  untuk memahami dan memberikan gambaran secara jelas mengenai perilaku menyontek yang terjadi pada mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia kelas C 2014.
D.    Manfaat Penelitian
Manfaat yang ingin diperoleh dari penelitian ini adalah (1) Bagi dosen. Dapat digunakan sebagia acuan untuk peningkatan mutu pembelajaran di kelas. (2) Bagi mahasiswa. Dapat memberikan informasi pengertian menyontek dan alasan-alasan menyontek.
E.     Landasan Teori
Menyontek atau contek dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah jiplak, tiru. Perilaku menyontek adalah perilaku menjiplak atau meniru milik orang lain untuk kepentingan dirinya sendiri. Menurut Hartato bentuk perilaku menyontek secara mudah dapat diklasifikasikan ke dalam table berikut ini:
No
Indikatror
1.
Social Active
  Melihat jawaban teman yang lain ketika ujian berlangsung
  Meminta jawaban kepada teman yang lain ketika ujian sedang berlangsung
Melihat jawaban teman yang lain ketika ujian berlangsung
2
Individualistic-Opportunistic
Menggunakan HP atau alat elektronik  lain yang dilarang ketika ujian sedang berlangsung
Mempersiapkan catatan untuk digunakan saat ujian akan berlangsung
Melihat dan menyalin sebagian atau seluruh hasil kerja teman yang lain pada saat tes
3
Individual-Planned
Mengganti jawaban dengan ketika guru keluar kelas
Membuka buku teks ketika ujian sedang berlangsung
Memanfaatkan kelengahan/ kelemahan guru dalam ketika mencontek
4
Social-Passive
Mengijinkan orang lain melihat jawaban ketika ujian berlangsung
Membiarkan orang lain menyalin pekerjaan saya
Memberi jawaban tes pada teman pada saat tes belangsung

            Menurut Mujahidah ada empat faktor yang mempengaruhi perilaku menyontek, yaitu faktor situasionaI, personal, demografi, dan perkembangan teknologi.
1.      Faktor situasional
Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi faktor situasional adalah:
a)      Tekanan untuk mendapat nilai tinggi,
b)      Kontrol atau pengawasan saat ujian,
c)      Kurikulum,
d)     Pengaruh teman sebaya,
e)      Ketidak siapan mengikuti ujian, dan
f)       Iklim akademis di intitusi pendidikan
2.      Personal
Ada beberapa faktor personal yang mempengaruhi perilaku menyontek:
a)      Kurang percay diri,
b)      Ketakutan akan kegagalan, dan
c)      Kompetisi dalam memper oleh nilai dan peringkat akademis.
3.      Demografi
Perilaku menyontek seringkali dikaitkan dengan nilai atau IPK. Mahasiswa yang memiliki IPK rendah biasanya menyotek dari mahasiswa yang memiliki nilai tinggi. Menurut Mujahidah nilai atau peringkat sering berkorelasi negatif dengan perilaku menyontek.
4.      Perkembangan teknologi
Perkembangan teknologi yang sangat dengan terciptanya beberapa alat canggih. Adanya Handphone atau smartphone membuat semua klangan bisa mengakses tanpa batas dengan jaringan internet.
F.     Penelitian yang Relevan
Penelitian ini pernah dilakukan oleh Kris Pujiatni dan Sri Lestari, 2010 mengenai Studi Kualitatif Pengalaman Menyontek pada Mahasiswa. Dalam penelitian ini mengarah kesudut pandang mahasiswa terhadap perilaku menyontek, pengalaman mahasiswa dalam menyontek, dan faktor yang mendorong maasiswa untuk menyontek.
G.    Metode Penelitan
Dalam arti sederhana, penelitian kuantitatif itu berkenaan dengan data angka atau numerical (Setyosari, 2013:43). Penilitian ini mengembangkan pengetahuan dengan melalui pengumpulan data yang berupa angka-angka berdasarkan tindakan atau perilaku yang dapat diamati dari sampel. Kemudian pengolahan data tersebut dengan analisis bentuk angka.
Pendekatan Partisipan
Subjek penelitian ini adalah Mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Kelas C 2014 yang berusia 19-21 tahun. Jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 20 orang, dengan pemilihan sampel dilakukan secara rendem.
H.    Daftar Pustaka
Setyosari, Punaji. 2013. Meode Penelitian Pendidikan & Pengembangan. Edisi Ketiga. Jakarta: Kencana.
Hartanto, Dody. Penggunaan REBT Untuk Mereduksi Perilaku Mencontek Pada Siswa Sekolah Menengah. Staff Pengajar di Ahmad Dahlan University, Yogyakarta, Indonesia
Mujahidah. 2009. Perilaku Menyontek Laki-laki dan Perempuan: Studi Meta Analisis. Fakultas Tarbiyah, Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri, Samarinda. Jurnal psikologi vol.2
Martiningrum, Diah. 2009. Skripsi:Perilaku Menyontek pada Siswa SMA Negeri Wirosari. Surakarta: Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah.

Kushartanti, Anugrahening. 2009. Perilaku Menyontek Ditinjau dari Kepercayaan Diri. Indigenous, Jurnal Ilmiah Berkala Psikologi Vol. 11, Surakarta: Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah

Komentar

  1. The Casino Resort in Atlantic City | JT Marriott
    At 안산 출장마사지 The 구리 출장안마 Casino Resort in Atlantic City, 화성 출장샵 you 구미 출장샵 can explore the entire entertainment district, including 수원 출장안마 the world-class entertainment and sports book at JT Marriott.

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Analisis Cerpen 'Gembok' kompas

Analisis Wacana: Analisis Kohesi dan Koherensi pada Artikel Jawa Pos Berjudul “Larang LKS dan Guru Buka Jasa Les”

Mengenal Wewehan saat Pandemi Koronavirus